Anehnya manusia, kalau kepepet timbul ide hebat. Itu yang dialami
pemodifikator asal semarang. Doyan ngebut, tapi kepepet magnet racing
yang harganya selangit, akhirnya ia membuat magnet racing sendiri.
MOTOR 2-TAK
Kisahnya berawal ketika ia jalan-jalan ke kawawasan Barito, Semarang. Ia
menemukan magnet lama motor Tohatsu jepang 1962. Pendek cerita, magnet
rekayasa dipasang pada bebek Force-1. Dicoba turun di drag race Tawang
Mas, motor kencang, tapi joki belum piawai; jadi belum mampu menang.
Proyek kedua, dicoba di RX-Z saat dicoba dibalap liar Karangrejo.
Ternyata bisa mengalahkan motor yang lebih gede cc-nya, antara lain RGR,
NSR, dan Ninja. Alhasil, seorang pembalap bertanya kepadanya kalau ia
pakai magnet racing.
Bagaimana sih bikin magnet racing?
MAGNET 4-TAK
Pada dasarnya, kata sang mekanik, semua motor 2-tak bisa diakali memakai
magnet racing bikinan sendiri. Magnet modifikasi bisa mengadopsi dari
pemilik motor 4-tak seperti Honda GL atau CB. Sementara CDI-nya bisa
diambil dari Suzuki RGR. Magnet GL terdiri dari 4 rangkap. Yang
diperlukan cuma 2 rangkap magnet. Sedangkan sepulnya, dari 6 cuma
dibutuhkan 2 buah. Itupun sepul harus dipotong pendek dan disambung las
lagi. Setelah beberapa kali gagal, jarak yang pas antara sepul dengan
magnet adalah 1,5 mm.
Kabel bekas gulungan sepul masih bisa digunakan lagi. Boleh juga ganti
baru, pakai kawat email berukuran 0,15. Soal pemasangan di RX-Z tak
terlalu sulit. Alasannya, ukuran magnet GL tak berbeda jauh dengan RX-Z.
Fungsi magnet racing buat mendongkrak tenaga. Tapi tanpa diimbangi
kilikan mesin, ya percuma. Makannya, kepala silinder dipotong 1,5 mm.
Lubang isap dikorek sehingga posisinya naik 1 mm. Sedangkan lubang buang
naik jadi 3 mm.
Pistonnya masih orisinal. Boleh juga ganti piston RX-King, terutama
kalau mau turun di kelas 150 cc. Karburator setandar juga dipertahankan.
Hanya main jet ditukar 22 dan pilot-jet dinaikan 27. Buat sehari-hari
ukuran seperti itu dianggap pas.
Modifikasi agak berat dilakukan pada gigi primer yang diganti milik
special engine YZ-125. Alasan penggantian untuk menambah kemampuan
top-speed. Soalnya gigi primer YZ-125 lebih besar. Penggantian gigi
primer YZ-125 membawa konsekuensi. Ukurannya yang lebih besar membuat
rumah kopling standar terdesak. Solusinya, rumah kopling berikut pelat
dan kampasnya mengadopsi dari RX-S.
Terakhir, tinggal menyesuaikan rasio terakhir. Buat trek panjang,
kombinasi sproketnya 16/43. Tapi untuk sirkuit pasar senggol, pasang
16/46.
0 komentar:
Posting Komentar