Kiprah Jupiter Z di road race kelas 110 cc 4-tak seeded tak bisa
dipandang remeh. Motor ini telah menggemparkan kejuaraan nasional road
rregion II di sirkuit kenjeran Surabaya. Mencetak rekor baru 42,5 detik
(best lap). Malah sempat meninggalkan Hendriansyah di race 1 hampir 100 m
pada pertengahan lomba. Rahasianya? Mekanik pentolan dari Jakarta
membagi tips pinter-nya agar Jupiter makin kencang.
HEAD KOMPRESI TINGGI
Kepala silinder boleh pakai milik Vega, karena ia memiliki sudut klep
lebih landai dibandingkan Jupiter. Ruang bakar makin sempit, kompresi
lebih maksimal. Kompresi makin menjadi dengan piston hicomp bermerek
Yamasida. Keistimewaannya, sudut puncak piston searah dengan klep Vega.
Hasilnya, katup tidak mentok seher. Tidak perlu memperdalam cekungan
klep piston.
KEM VEGA
Adopsi kepala silinder Vega, poros bubungan alias kem mesti pakai Vega
juga. Lift ditingkatkan dengan mengiris pantat piston 5 mm! Biar tidak
patah, bagian dalam lubang saluran oli disok. Durasi dibikin 240
derajat. Hasilnya, kompresi setinggi langit bisa digapai. Hal ini untuk
mengelabui kelemahan tipe mesin langkah panjang Jupiter. Artinya, mesin
tidak bisa berputar setinggi Suzuki Shogun. Kelebihannya, torsi dan
powernya merata sepanjang putaran.
![]() |
Noken As dan Per Klep |
Tipikal kem seperti ini cocok dengan kruk-as berat semacam Jupiter. Jika pakai kruk-as
Vega, hitungannya lain lagi. per klep juga bikinan sendiri, 0,3 mm dari
aslinya. Maksudnya, agar saat kem menekan maksimal, per klep tak mentok
yang bisa berakibat patah. Untuk itu, pelatuk bagian baut setelan klep
dikikis 5 mm. Kalau tidak, baut setelan klep tak bisa berfungsi lantaran
jadi terlampau pendek akibat pengikisan kem yang kelewat berani.
sumber : http://anekatipssepedamotor.blogspot.com/2011/11/yamaha-jupiter-z-metode-pinter-agar.html
sumber : http://anekatipssepedamotor.blogspot.com/2011/11/yamaha-jupiter-z-metode-pinter-agar.html
0 komentar:
Posting Komentar